Hari ke-42.
Kiranya saya sering menyusun aksara membina patah-patah suara,
terdengar sayup sumbang sinis di telinga membisik busuk tentang betapa lemahnya seorang saya.
Di masa-masa manusia berkata saya ampuh jiwa raga usai saya muntahkan rasa dalam bahasa,
saya temui picis-picis diri saya yang tiada mungkin kalian pernah jumpa.
Jiwa kau dan saya, siapa bilang kita di arus yang sama?
No comments:
Post a Comment